my style

my style
Ramlan Effendi. SMPN 2 Lahat
Breaking News
Loading...

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA FASE D

25.8.23



Pembelajaran Berorientasi Tugas (ATP) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang menempatkan tugas atau proyek di pusat pengalaman belajar siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dalam konteks yang relevan dengan kehidupan nyata, sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan keterampilan yang dapat diaplikasikan dalam situasi dunia nyata.

Alur tujuan pembelajaran ATP meliputi langkah-langkah berikut:

Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Guru dan siswa bekerja sama untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui tugas atau proyek yang akan dikerjakan. Tujuan ini harus jelas, terukur, dan relevan dengan konteks tugas.

Pemahaman Konteks: Siswa diberikan pemahaman mendalam tentang konteks tugas atau proyek. Mereka belajar tentang situasi dunia nyata di mana pengetahuan dan keterampilan yang akan mereka pelajari akan diaplikasikan.

Pengembangan Tugas atau Proyek: Tugas atau proyek yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan konteks ditentukan. Ini bisa berupa proyek individu atau kelompok, simulasi, atau tantangan yang harus diselesaikan. Penelitian dan

Pemahaman Materi: Siswa mulai melakukan penelitian dan belajar materi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau proyek. Mereka mungkin perlu menggali informasi dari berbagai sumber, termasuk buku, artikel, wawancara, atau sumber daya online.

Penerapan Pengetahuan: Siswa menerapkan pengetahuan yang mereka pelajari ke dalam konteks tugas atau proyek. Mereka mungkin harus menganalisis informasi, mengambil keputusan, dan merancang solusi berdasarkan pengetahuan yang mereka peroleh.

Kolaborasi dan Komunikasi: Jika tugas atau proyek melibatkan kerja kelompok, siswa belajar untuk berkolaborasi dan berkomunikasi efektif dengan anggota tim. Ini mencakup berbagi ide, memecahkan masalah bersama, dan menyampaikan hasil dengan jelas.

Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Siswa diajak untuk berpikir kritis dalam menganalisis situasi, memilih pendekatan terbaik, dan mengambil keputusan yang didukung oleh bukti dan penalaran.

Pengembangan Keterampilan Pemecahan Masalah: Siswa menghadapi tantangan atau masalah dalam konteks tugas atau proyek dan mengembangkan keterampilan untuk merancang solusi yang efektif dan kreatif.

Pengembangan Produk Akhir: Siswa menghasilkan produk akhir berupa presentasi, laporan, model, atau hasil lainnya sesuai dengan persyaratan tugas atau proyek. Produk ini mencerminkan penerapan pengetahuan dan keterampilan mereka.

Refleksi dan Evaluasi: Setelah menyelesaikan tugas atau proyek, siswa merefleksikan pengalaman pembelajaran mereka. Mereka mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari, kesulitan yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan diri di masa depan.

Umpan Balik: Guru memberikan umpan balik konstruktif tentang kinerja siswa, baik itu terkait dengan aspek pengetahuan maupun keterampilan. Umpan balik ini membantu siswa memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan.

Transfer Pembelajaran: Siswa diharapkan dapat mentransfer pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh melalui tugas atau proyek ini ke dalam situasi lain dalam kehidupan nyata. Pembelajaran Berorientasi Tugas bertujuan untuk menghasilkan pembelajaran yang lebih kontekstual, bermakna, dan mendalam. Siswa tidak hanya memahami konsep-konsep secara teoritis, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam konteks dunia nyata, yang pada akhirnya mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di luar lingkungan pembelajaran.

Membuat alur dan tujuan pembelajaran matematika yang efektif memerlukan perencanaan yang matang. Berikut adalah tips untuk membantu Anda merancang alur dan tujuan pembelajaran matematika:

1. Kenali Target Audiens:

Pahami tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa Anda. Ini akan membantu Anda menyusun tujuan dan alur pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

 2. Tentukan Tujuan Pembelajaran yang Jelas:

Buatlah tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terbatas dalam waktu. Contoh tujuan bisa berupa "Siswa dapat menghitung luas dan keliling bangun datar" atau "Siswa dapat memahami konsep pecahan dan mengaplikasikannya dalam situasi nyata".

 3. Identifikasi Konsep Utama:

Identifikasi konsep matematika utama yang ingin Anda ajarkan. Ini bisa mencakup topik seperti aljabar, geometri, statistik, atau trigonometri.

 4. Susun Urutan Materi:

Atur konsep-konsep tersebut dalam urutan yang logis dan terstruktur. Pastikan setiap konsep membangun pada yang sebelumnya.

 5. Gunakan Pendekatan Berorientasi Tugas:

Integrasikan tugas atau proyek yang mendorong siswa untuk menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata. Contohnya, meminta mereka merancang rencana anggaran atau menyelesaikan masalah matematika dalam konteks sehari-hari.

 6. Sediakan Sumber Belajar yang Beragam:

Tawarkan berbagai sumber belajar seperti buku teks, video pembelajaran, permainan, dan aktivitas interaktif. Ini membantu siswa dengan gaya belajar yang berbeda.

 7. Aktifkan Partisipasi Siswa:

Fasilitasi diskusi kelas, tanya jawab, dan aktivitas berbasis kelompok untuk mendorong partisipasi siswa. Ini dapat membantu mereka memahami konsep dengan lebih baik melalui interaksi dan diskusi.

 8. Gunakan Alat Bantu Visual:

Gambarkan konsep matematika dengan menggunakan diagram, grafik, ilustrasi, dan model. Visualisasi dapat membantu siswa memahami abstraksi matematika dengan lebih baik.

 9. Berikan Umpan Balik Teratur:

Sediakan umpan balik tentang kemajuan siswa secara teratur. Ini dapat membantu mereka memperbaiki pemahaman dan kinerja mereka.

 10. Evaluasi dan Refleksi:

Selalu akhiri setiap bagian pembelajaran dengan evaluasi untuk memeriksa pemahaman siswa. Ajak siswa merenung tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu dapat diterapkan.

 11. Sesuaikan dengan Perkembangan Siswa:

Selalu perhatikan perkembangan siswa dan siapkan penyesuaian jika diperlukan. Beberapa siswa mungkin memerlukan tambahan dukungan, sementara yang lain mungkin memerlukan tantangan lebih lanjut.

 12. Ikuti Prinsip Pengajaran yang Efektif:

Gunakan prinsip pengajaran yang terbukti efektif, seperti merangsang rasa ingin tahu, memberikan konteks dunia nyata, memfasilitasi koneksi antara konsep, dan memberikan kesempatan untuk berpikir kritis.

 Ingatlah bahwa pembelajaran matematika yang baik menggabungkan pemahaman konsep dengan penerapan dalam situasi nyata. Jangan ragu untuk berkreasi dan menyesuaikan pendekatan Anda sesuai dengan kebutuhan siswa Anda.

 Contoh Alur tujuan Pembelajaran matematika dapat anda unduh pada link berikut ini. contoh alur tujuan pembelajaran matematika


0 comments:

Posting Komentar

Ramlan Effendi Belajar Ngeblog

Ramlan Effendi Belajar Ngeblog
QRCode
 
Toggle Footer