my style

my style
Ramlan Effendi. SMPN 2 Lahat
Breaking News
Loading...

Tes PISA dan Contoh Soal Tes PISA

17.9.23



PISA adalah kependekan dari Program for International Student Assessment, yang merupakan survei internasional yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). PISA bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan di berbagai negara dengan mengukur kinerja akademik pelajar sekolah berusia 15 tahun dalam bidang matematika, sains, dan membaca.

Tujuan PISA adalah untuk mengevaluasi sistem pendidikan di berbagai negara dengan mengukur kinerja akademik pelajar sekolah berusia 15 tahun dalam bidang matematika, sains, dan membaca.

Tes PISA mengukur tiga jenis kompetensi utama, yaitu:

·         Membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang tertulis dalam berbagai konteks.

·         Matematika adalah kemampuan untuk menggunakan matematika untuk memecahkan masalah dalam konteks yang nyata.

·         Sains adalah kemampuan untuk memahami fenomena alam dan menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah.

Tes PISA bersifat lintas budaya dan lintas disiplin. Tes ini dirancang untuk mengukur keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk sukses di masa depan.

Hasil PISA digunakan oleh OECD untuk membandingkan kinerja sistem pendidikan di berbagai negara. Hasil PISA juga digunakan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Berikut adalah beberapa tujuan PISA secara spesifik:

·         Untuk menyediakan informasi yang dapat dibandingkan tentang pencapaian siswa di bidang matematika, sains, dan membaca

·         Untuk membantu negara-negara dalam mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan mereka

·         Untuk mendorong reformasi pendidikan

·         Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pendidikan

PISA merupakan salah satu survei pendidikan paling penting di dunia. Hasil PISA memiliki dampak yang signifikan terhadap kebijakan pendidikan di berbagai negara.

PISA pertama kali diselenggarakan pada tahun 2000 dan telah berlangsung setiap tiga tahun sekali. PISA 2022 adalah edisi yang ke-8.

Tes PISA bersifat lintas budaya dan lintas disiplin. Tes ini dirancang untuk mengukur keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk sukses di masa depan.

Hasil PISA digunakan oleh OECD untuk membandingkan kinerja sistem pendidikan di berbagai negara. Hasil PISA juga digunakan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Indonesia telah berpartisipasi dalam PISA sejak tahun 2000. Pada PISA 2022, Indonesia berada di peringkat ke-74 dari 79 negara peserta. Peringkat ini tidak berubah dari PISA 2018.

Hasil PISA Indonesia menunjukkan bahwa kemampuan membaca, matematika, dan sains siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara-negara OECD.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil PISA Indonesia masih rendah, antara lain:

·         Akses pendidikan yang belum merata

·         Kualitas guru yang masih belum memadai

·         Pendidikan karakter yang masih belum optimal

·         Pemanfaatan TIK dalam pendidikan yang masih belum optimal

·         Keterlibatan masyarakat dalam pendidikan yang masih belum optimal

Untuk meningkatkan hasil PISA Indonesia, diperlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

Berikut adalah nilai Indonesia pada PISA sejak tahun 2000:

 


Berikut adalah nilai Indonesia pada PISA sejak tahun 2000:

Tahun

Membaca

Matematika

Sains

2000

371

360

382

2003

378

369

391

2006

388

391

396

2009

402

372

402

2012

382

379

396

2015

405

382

402

2018

407

379

389

2022

407

379

389

Seperti terlihat pada tabel, nilai PISA Indonesia dalam bidang membaca dan sains cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, nilai PISA Indonesia dalam bidang matematika masih cenderung fluktuatif.

Pada PISA 2022, Indonesia berada di peringkat ke-74 dari 79 negara peserta. Peringkat ini tidak berubah dari PISA 2018.

Hasil PISA Indonesia menunjukkan bahwa kemampuan membaca, matematika, dan sains siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara-negara OECD.

Berikut adalah contoh soal PISA matematika:

Soal 1

Pada sebuah taman, terdapat 30 pohon mangga, 20 pohon rambutan, dan 15 pohon jambu. Berapa persen pohon jambu di taman tersebut?

Jawaban

Jumlah pohon di taman tersebut adalah 30 + 20 + 15 = 65

Persentase pohon jambu di taman tersebut adalah 15/65 * 100% = 23,077...%

Jawaban yang benar: 23,08%

Soal 2

Sebuah toko menjual 100 buah apel dengan harga Rp5000 per buah. Jika toko tersebut menjual apel tersebut dengan harga Rp6000 per buah, maka berapa keuntungan yang diperoleh toko tersebut?

Jawaban

Keuntungan toko tersebut adalah 100 * (6000 - 5000) = Rp10000

Jawaban yang benar: Rp10000

Soal 3

Sebuah mobil menempuh jarak 200 kilometer dalam waktu 2 jam. Berapakah kecepatan mobil tersebut?

Jawaban

Kecepatan mobil tersebut adalah 200/2 = 100 kilometer per jam

Jawaban yang benar: 100 kilometer per jam

Soal-soal PISA matematika dirancang untuk mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan matematika untuk memecahkan masalah dalam konteks yang nyata. Soal-soal tersebut tidak hanya mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan matematika, tetapi juga kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika dan menerapkannya dalam situasi yang kompleks.

Untuk mengerjakan soal-soal PISA matematika, siswa perlu memiliki pemahaman yang baik tentang konsep matematika dan keterampilan problem solving yang kuat. Siswa juga perlu mampu memahami konteks dari masalah dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan matematika yang relevan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  


0 comments:

Posting Komentar

Ramlan Effendi Belajar Ngeblog

Ramlan Effendi Belajar Ngeblog
QRCode
 
Toggle Footer