PISA adalah kependekan
dari Program for International Student Assessment, yang merupakan survei
internasional yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation
and Development (OECD). PISA bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan di
berbagai negara dengan mengukur kinerja akademik pelajar sekolah berusia 15
tahun dalam bidang matematika, sains, dan membaca.
Tujuan PISA adalah
untuk mengevaluasi sistem pendidikan di berbagai negara dengan mengukur kinerja
akademik pelajar sekolah berusia 15 tahun dalam bidang matematika, sains, dan
membaca.
Tes PISA mengukur tiga jenis kompetensi utama,
yaitu:
·
Membaca adalah
kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang tertulis
dalam berbagai konteks.
·
Matematika adalah
kemampuan untuk menggunakan matematika untuk memecahkan masalah dalam konteks
yang nyata.
·
Sains adalah
kemampuan untuk memahami fenomena alam dan menggunakan pengetahuan untuk
memecahkan masalah.
Tes PISA bersifat lintas budaya dan lintas
disiplin. Tes ini dirancang untuk mengukur keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk sukses di masa depan.
Hasil PISA digunakan oleh OECD untuk
membandingkan kinerja sistem pendidikan di berbagai negara. Hasil PISA juga
digunakan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.
Berikut adalah beberapa tujuan PISA secara
spesifik:
·
Untuk menyediakan
informasi yang dapat dibandingkan tentang pencapaian siswa di bidang
matematika, sains, dan membaca
·
Untuk membantu
negara-negara dalam mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan sistem
pendidikan mereka
·
Untuk mendorong
reformasi pendidikan
·
Untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas pendidikan
PISA merupakan salah satu survei pendidikan
paling penting di dunia. Hasil PISA memiliki dampak yang signifikan terhadap
kebijakan pendidikan di berbagai negara.
PISA pertama kali diselenggarakan pada tahun
2000 dan telah berlangsung setiap tiga tahun sekali. PISA 2022 adalah edisi
yang ke-8.
Tes PISA bersifat lintas budaya dan lintas
disiplin. Tes ini dirancang untuk mengukur keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk sukses di masa depan.
Hasil PISA digunakan oleh OECD untuk
membandingkan kinerja sistem pendidikan di berbagai negara. Hasil PISA juga
digunakan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.
Indonesia telah berpartisipasi dalam PISA
sejak tahun 2000. Pada PISA 2022, Indonesia berada di peringkat ke-74 dari 79
negara peserta. Peringkat ini tidak berubah dari PISA 2018.
Hasil PISA Indonesia menunjukkan bahwa
kemampuan membaca, matematika, dan sains siswa Indonesia masih berada di bawah
rata-rata negara-negara OECD.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil
PISA Indonesia masih rendah, antara lain:
·
Akses pendidikan yang
belum merata
·
Kualitas guru yang
masih belum memadai
·
Pendidikan karakter
yang masih belum optimal
·
Pemanfaatan TIK dalam
pendidikan yang masih belum optimal
·
Keterlibatan
masyarakat dalam pendidikan yang masih belum optimal
Untuk meningkatkan hasil PISA Indonesia,
diperlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha.
Berikut adalah nilai Indonesia pada PISA sejak
tahun 2000:
Berikut adalah nilai Indonesia pada PISA sejak tahun 2000:
Tahun |
Membaca |
Matematika |
Sains |
2000 |
371 |
360 |
382 |
2003 |
378 |
369 |
391 |
2006 |
388 |
391 |
396 |
2009 |
402 |
372 |
402 |
2012 |
382 |
379 |
396 |
2015 |
405 |
382 |
402 |
2018 |
407 |
379 |
389 |
2022 |
407 |
379 |
389 |
Seperti terlihat pada tabel, nilai PISA
Indonesia dalam bidang membaca dan sains cenderung meningkat dalam beberapa
tahun terakhir. Namun, nilai PISA Indonesia dalam bidang matematika masih
cenderung fluktuatif.
Pada PISA 2022, Indonesia berada di peringkat
ke-74 dari 79 negara peserta. Peringkat ini tidak berubah dari PISA 2018.
Hasil PISA Indonesia menunjukkan bahwa
kemampuan membaca, matematika, dan sains siswa Indonesia masih berada di bawah
rata-rata negara-negara OECD.
Berikut adalah contoh
soal PISA matematika:
Soal 1
Pada sebuah taman, terdapat 30 pohon mangga, 20 pohon rambutan,
dan 15 pohon jambu. Berapa persen pohon jambu di taman tersebut?
Jawaban
Jumlah pohon di taman tersebut adalah 30 + 20 + 15 = 65
Persentase pohon jambu di taman tersebut adalah 15/65 * 100% =
23,077...%
Jawaban yang benar: 23,08%
Soal 2
Sebuah toko menjual 100 buah apel dengan harga Rp5000 per buah.
Jika toko tersebut menjual apel tersebut dengan harga Rp6000 per buah, maka
berapa keuntungan yang diperoleh toko tersebut?
Jawaban
Keuntungan toko tersebut adalah 100 * (6000 - 5000) = Rp10000
Jawaban yang benar: Rp10000
Soal 3
Sebuah mobil menempuh jarak 200 kilometer dalam waktu 2 jam.
Berapakah kecepatan mobil tersebut?
Jawaban
Kecepatan mobil tersebut adalah 200/2 = 100 kilometer per jam
Jawaban yang benar: 100 kilometer per jam
Soal-soal PISA matematika dirancang untuk
mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan matematika untuk memecahkan masalah
dalam konteks yang nyata. Soal-soal tersebut tidak hanya mengukur kemampuan
siswa dalam menyelesaikan perhitungan matematika, tetapi juga kemampuan siswa
dalam memahami konsep matematika dan menerapkannya dalam situasi yang kompleks.
Untuk mengerjakan soal-soal PISA matematika,
siswa perlu memiliki pemahaman yang baik tentang konsep matematika dan
keterampilan problem solving yang kuat. Siswa juga perlu mampu memahami konteks
dari masalah dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan matematika yang
relevan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
0 comments:
Posting Komentar