my style

my style
Ramlan Effendi. SMPN 2 Lahat
Breaking News
Loading...

Supervisi Akademik di Sekolah

3.9.23



Supervisi adalah suatu proses pengawasan, pengarahan, dan pembinaan yang dilakukan oleh atasan atau supervisor terhadap bawahan atau karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, pengembangan potensi, serta pencapaian tujuan individu atau kelompok kerja. Supervisi dapat diterapkan di berbagai konteks, termasuk di lingkungan kerja, pendidikan, kesehatan, dan organisasi non-profit.

Tujuan supervisi untuk memastikan bahwa pekerjaan atau tugas yang diemban oleh bawahan dilakukan dengan efisien, efektif, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. 

Berikut adalah beberapa komponen penting dari supervisi:

Pengawasan:

Supervisor mengawasi pekerjaan atau aktivitas bawahan dengan tujuan untuk memantau kemajuan, kualitas, dan kepatuhan terhadap prosedur atau kebijakan yang berlaku. 

Pengarahan:

Supervisor memberikan petunjuk, arahan, dan masukan kepada bawahan untuk memastikan bahwa tugas atau pekerjaan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 

Pembinaan:

Selain memberikan arahan, supervisor juga bertanggung jawab untuk membantu bawahan dalam mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang diperlukan untuk tugas atau pekerjaan mereka. 

Evaluasi Kinerja:

Supervisor melakukan evaluasi terhadap kinerja bawahan, biasanya melalui penilaian yang mencakup analisis prestasi kerja, pencapaian tujuan, dan kompetensi. 

Pemberian Umpan Balik:

Supervisor memberikan umpan balik kepada bawahan mengenai kinerja mereka, baik yang positif maupun yang memerlukan perbaikan. Umpan balik ini dapat digunakan untuk perbaikan berkelanjutan. 

Perencanaan Pengembangan:

Supervisor dan bawahan dapat merencanakan langkah-langkah pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan pencapaian tujuan di masa depan. 

Pemberian Dukungan:

Supervisi juga mencakup memberikan dukungan kepada bawahan, baik dalam hal pemecahan masalah, penyelesaian konflik, atau memfasilitasi akses ke sumber daya yang diperlukan. 

Keterbukaan Komunikasi:

Komunikasi yang efektif antara supervisor dan bawahan adalah kunci dalam proses supervisi yang berhasil. Hal ini mencakup mendengarkan masukan dan keluhan, serta memberikan informasi secara jelas dan tepat waktu.  Supervisi dapat dilakukan dalam berbagai format, seperti supervisi langsung, supervisi yang dilakukan secara terjadwal, atau supervisi yang bersifat informal.

Dalam konteks pendidikan, supervisi sering digunakan untuk membantu guru dalam mengembangkan keterampilan pengajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Dalam konteks organisasi, supervisi membantu memastikan bahwa karyawan bekerja sesuai dengan kebijakan dan tujuan perusahaan. Dalam semua kasus, supervisi bertujuan untuk mencapai efisiensi, efektivitas, dan perkembangan positif bagi individu atau kelompok kerja.

Kompetensi  kepala  sekolah  yang    keempat  ialah kompetensi  Supervisi  Akademik.  kegiatannya  meliputi:  a)  membuat jadwal  pelaksananaan;  b)  menentukan  teknik;  c)  memilih  instrumen;  d) menentukan  metode;  e)  menentukan  subjek  dan  objek;  dan  f)  menentukan kriteria  keberhasilan  supervisi  akademik.  Perencanaan  supervisi  akademik sebagai  pedoman dalam membuat laporan, setelah rencana dilanjutkan dengan pelaksanaan supervisi akademik.   sebagai  acuan  untuk  melaksanakan  kegiatan  supervisi akademik adalah pengalaman  yang  baik  tentang bagaiamana  melaksanakan  supervisi  akademik,  selain itu  sebagai  bahan  bacaan  agar Saudara melaksanakan supervisi akademik tidak menyimpang dari kompetensi kepala  sekolah,  maka  diharapkan  membaca  kembali  Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang kompetensi supervisi akademik.

Kegiatan supervisi selanjutnya adalah menganalisis hasil supervisi akademik. Hasil  analisis  yang  nantinya  akan  digunakan  sebagai  bahan pemberian umpan balik/feedback dan membuat rencana tindak lanjut. Untuk itu, lakukan  analisis  secara  teliti  dan  tepat.

 Rencana aksi  tindak  lanjut    merupakan  kegiatan  di  akhir  program supervisi    akademik.  Pada  kegiatan  tindak lanjut kita menyusun kegiatan-kegiatan  apa  yang  akan  dilakukan  dalam  mencapai  tujuan  Supervisi Akademik  yang  belum  dapat  dicapai  pada  kegiatan  supervisi  akademik selanjutnya.  Rencana  aksi  ini  dapat dibuat  bersama    guru  yang  telah disupervisi  dan  mentor.  Gunakan  hasil  evaluasi  program    supervisi  akademik sebagai dasar penyusunan rencana tindak lanjut. Selain itu, agar rencana aksi tindak lanjut ini lebih sempurna, maka Saudara dapat menuangkan pegalaman  guru  yang  baru  disupervisi    dengan  dibantu  oleh mentor. 

A.Teknik-Teknik yang Digunakan dalam Pelaksanaan Supervisi

 

Teknik supervisi akademik adalah alat  yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi.  Dalam pelaksanaan supervisi akademik, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi . Adapun teknik – teknik Supervisi adalah sebagai berikut  :

 

1. Teknik Supervisi yang bersifat kelompok

Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik  supervisi yang dilaksanakan dalam pembinaan guru secara  bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok   

Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain :

 a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru.

Pertmuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut pendapat Sagala (2010 : 210) dan Sahertian (2008 : 86). Pada pertemuan Orientasi supervisor diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan kepada supervisee hal – hal sebagai berikut (Sahertian 2008 : 86) :

  • Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.
  • Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.
  • Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah.
  • Sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.
  • Ada juga melalui perkunjungan ke tempat – tempat tertentu yang berkaitan atau berhubungan dengan sumber belajar.
  • Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi pembinaan segi sosial dalam orientasi ini adalah makan bersama.
  • Aspek lain yang membantu terciptanya suasana kerja ialah bahwa guru baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa diterima dalam kelompok guru lain.

b. Rapat guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru. Tujuan teknik supervisi rapat guru adalah sebagai berikut :

  • Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang masalah – masalah dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
  • Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan melaksanakan tugas – tugasnya dengan baik serta dapat mengembangkan diri dan jabatan mereka secara maksimal.
  • Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang baik guna pencapaian pengajaran yang maksimal.
  • Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian dengan proses pembelajaran.
  • Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran, kesulitan – kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar secara bersama dengan semua guru disekolah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu rapat guru antara lain : 

1.     Tujuan – tujuan yang hendak dicapai harus jelas dan konkrit.

2.     Masalah – masalah yang akan menjadi bahan rapat harus merupakan masalah yang timbul dari guru – guru yang dianggap penting dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

3.     Masalah pribadi yang menyangkut guru di lembaga pendidikan tersebut perlu mendapat perhatian.

4.     Pengalaman – pengalaman baru yang diperoleh dalam rapat tersebut harus membawa mereka pada peningkatan pembelajaran terhadap siswa.

5.     Partisipasi guru pada pelaksanaan rapat hendaknya dipikirkan dengan sebaik – baiknya.

6.     Persoalan kondisi setempa, waktu, dan tempat rapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan rapat guru.

c. Studi kelompok antar guru

Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan dikontrol oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada kaitannya dengan materi. Topik yang akan dibahas dalam kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati terlebih dahulu. Tujuan pelaksanaan teknik supervisi ini adalah sebagai berikut :

  • Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan kualitas dalam memberi layanan belajar.
  • Memberi kemudahan bagi guru – guru untuk mendapatkan bantuan pemechan masalah pada materi pengajaran.
  • Bertukar pikiran dan berbicara dengan sesama guru pada satu bidang studi atau bidang – bidang studi yang serumpun.

d.  Diskusi

Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu percakapan tentang suatu masalah untuk mencari alternatif pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan berbagai ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah atau kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang lain. Melalui teknik ini supervisor  dapat membantu para guru untuk saling mengetahui, memahami, atau mendalami suatu permasalahan, sehingga secara bersama – sama akan berusaha mencari alternatif pemecahan masalah tersebut.   Tujuan pelaksanaan supervisi diskusi adalah untuk memecahkan masalah – masalah yang dihadapi guru dalam pekerjaannya sehari – hari dan upaya meningkatkan profesi melaluii diskusi.   

Hal – hal yang harus diperhatikan supervisor sebagai pemimpin diskusi sehingga setiap anggota mau berpartisipasi selama diskusi berlangsung supervisor harus mampu :

  • Menentukan tema perbincangan yang lebih spesifik ;
  • Melihat bahwa setiap anggota diskusi senang dengan keadaan dan topik yang dibahas dalam diskusi.
  • Melihat bahwa masalah yang dibahas dapat dimengerti oleh semua anggota dan dapat memecahkan masalah dalam pengajaran.
  • Melihat bahwa kelompok merasa diperlukan dan diikutsertakan untuk mencapai hasil bersama.
  • Mengakui pentingnya peranan setiap anggota yang dipimpinnya.


e.  Workshop 

Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop antara lain :

1.     Masalah yang dibahas bersifat “Life cntred” dan muncul dari guru tersebut,

2.     Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan lebih baik.

f.  Tukar menukar pengalaman Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain. Langkah – langkah melakukang sharing antara lain :

  • Menentukan tujuan yang akan dicapai.
  • Menentukan pokok masalah yang akan dibahas.
  • Memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk menyumbangkan pendapat pendapat mereka
  • Merumuskan kesimpulan. 

0 comments:

Posting Komentar

Ramlan Effendi Belajar Ngeblog

Ramlan Effendi Belajar Ngeblog
QRCode
 
Toggle Footer