Supervisi adalah suatu proses pengawasan, pengarahan, dan pembinaan yang dilakukan oleh atasan atau supervisor terhadap bawahan atau karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, pengembangan potensi, serta pencapaian tujuan individu atau kelompok kerja. Supervisi dapat diterapkan di berbagai konteks, termasuk di lingkungan kerja, pendidikan, kesehatan, dan organisasi non-profit.
Tujuan supervisi untuk
memastikan bahwa pekerjaan atau tugas yang diemban oleh bawahan dilakukan
dengan efisien, efektif, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Berikut
adalah beberapa komponen penting dari supervisi:
Pengawasan:
Supervisor mengawasi
pekerjaan atau aktivitas bawahan dengan tujuan untuk memantau kemajuan,
kualitas, dan kepatuhan terhadap prosedur atau kebijakan yang berlaku.
Pengarahan:
Supervisor memberikan
petunjuk, arahan, dan masukan kepada bawahan untuk memastikan bahwa tugas atau
pekerjaan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pembinaan:
Selain memberikan
arahan, supervisor juga bertanggung jawab untuk membantu bawahan dalam
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang diperlukan untuk
tugas atau pekerjaan mereka.
Evaluasi
Kinerja:
Supervisor melakukan
evaluasi terhadap kinerja bawahan, biasanya melalui penilaian yang mencakup
analisis prestasi kerja, pencapaian tujuan, dan kompetensi.
Pemberian
Umpan Balik:
Supervisor memberikan
umpan balik kepada bawahan mengenai kinerja mereka, baik yang positif maupun
yang memerlukan perbaikan. Umpan balik ini dapat digunakan untuk perbaikan
berkelanjutan.
Perencanaan
Pengembangan:
Supervisor dan bawahan
dapat merencanakan langkah-langkah pengembangan yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja dan pencapaian tujuan di masa depan.
Pemberian
Dukungan:
Supervisi juga mencakup
memberikan dukungan kepada bawahan, baik dalam hal pemecahan masalah,
penyelesaian konflik, atau memfasilitasi akses ke sumber daya yang
diperlukan.
Keterbukaan
Komunikasi:
Komunikasi yang efektif
antara supervisor dan bawahan adalah kunci dalam proses supervisi yang
berhasil. Hal ini mencakup mendengarkan masukan dan keluhan, serta memberikan
informasi secara jelas dan tepat waktu.
Supervisi dapat dilakukan dalam berbagai format, seperti supervisi langsung,
supervisi yang dilakukan secara terjadwal, atau supervisi yang bersifat
informal.
Dalam konteks
pendidikan, supervisi sering digunakan untuk membantu guru dalam mengembangkan
keterampilan pengajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Dalam
konteks organisasi, supervisi membantu memastikan bahwa karyawan bekerja sesuai
dengan kebijakan dan tujuan perusahaan. Dalam semua kasus, supervisi bertujuan
untuk mencapai efisiensi, efektivitas, dan perkembangan positif bagi individu
atau kelompok kerja.
Kompetensi kepala
sekolah yang keempat
ialah kompetensi Supervisi Akademik.
kegiatannya meliputi: a)
membuat jadwal pelaksananaan; b)
menentukan teknik; c)
memilih instrumen; d) menentukan
metode; e) menentukan
subjek dan objek;
dan f) menentukan kriteria keberhasilan
supervisi akademik. Perencanaan
supervisi akademik sebagai pedoman dalam membuat laporan, setelah
rencana dilanjutkan dengan pelaksanaan supervisi akademik. sebagai
acuan untuk melaksanakan
kegiatan supervisi akademik adalah
pengalaman yang baik
tentang bagaiamana melaksanakan supervisi
akademik, selain itu sebagai
bahan bacaan agar Saudara melaksanakan supervisi akademik
tidak menyimpang dari kompetensi kepala
sekolah, maka diharapkan
membaca kembali Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang
kompetensi supervisi akademik.
Kegiatan
supervisi selanjutnya adalah menganalisis hasil supervisi akademik. Hasil analisis
yang nantinya akan
digunakan sebagai bahan pemberian umpan balik/feedback dan
membuat rencana tindak lanjut. Untuk itu, lakukan analisis
secara teliti dan
tepat.
Rencana aksi
tindak lanjut merupakan
kegiatan di akhir
program supervisi akademik. Pada
kegiatan tindak lanjut kita menyusun
kegiatan-kegiatan apa yang
akan dilakukan dalam
mencapai tujuan Supervisi Akademik yang
belum dapat dicapai
pada kegiatan supervisi
akademik selanjutnya. Rencana aksi
ini dapat dibuat bersama
guru yang telah disupervisi dan
mentor. Gunakan hasil
evaluasi program supervisi
akademik sebagai dasar penyusunan rencana tindak lanjut. Selain itu,
agar rencana aksi tindak lanjut ini lebih sempurna, maka Saudara dapat
menuangkan pegalaman guru yang
baru disupervisi dengan
dibantu oleh mentor.
A.Teknik-Teknik yang Digunakan dalam
Pelaksanaan Supervisi
Teknik supervisi
akademik adalah alat yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai
tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan pengajaran
yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam pelaksanaan supervisi
akademik, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan
teknik – teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh
supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik
secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap
muka dan cara tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi . Adapun
teknik – teknik Supervisi adalah sebagai berikut :
1. Teknik Supervisi yang bersifat kelompok
Teknik
Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang dilaksanakan
dalam pembinaan guru secara bersama – sama oleh supervisor dengan
sejumlah guru dalam satu kelompok
Teknik
Supervisi yang bersifat kelompok antara lain :
a. Pertemuan
Orientasi bagi guru baru.
Pertmuan
orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan supervisee (Terutama guru
baru) yang bertujuan menghantar supervisee memasuki suasana kerja yang baru
dikutip menurut pendapat Sagala (2010 : 210) dan Sahertian (2008 : 86). Pada
pertemuan Orientasi supervisor diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan
kepada supervisee hal – hal sebagai berikut (Sahertian 2008 : 86) :
- Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.
- Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi
sekolah.
- Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan
penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah.
- Sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti
dengan tindak lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.
- Ada juga melalui perkunjungan ke tempat – tempat
tertentu yang berkaitan atau berhubungan dengan sumber belajar.
- Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi
pembinaan segi sosial dalam orientasi ini adalah makan bersama.
- Aspek lain yang membantu terciptanya suasana
kerja ialah bahwa guru baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa
diterima dalam kelompok guru lain.
b. Rapat
guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan
untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi
guru. Tujuan teknik supervisi rapat guru adalah sebagai berikut :
- Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang
masalah – masalah dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
- Memberikan motivasi kepada
guru untuk menerima dan melaksanakan tugas – tugasnya dengan baik serta
dapat mengembangkan diri dan jabatan mereka secara maksimal.
- Menyatukan pendapat tentang metode kerja
yang baik guna pencapaian pengajaran yang maksimal.
- Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang
bertalian dengan proses pembelajaran.
- Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran,
kesulitan – kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar
secara bersama dengan semua guru disekolah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu
rapat guru antara lain :
1.
Tujuan – tujuan yang hendak dicapai harus jelas dan
konkrit.
2.
Masalah – masalah yang akan menjadi bahan rapat harus
merupakan masalah yang timbul dari guru – guru yang dianggap penting dan sesuai
dengan kebutuhan mereka.
3.
Masalah pribadi yang menyangkut guru di lembaga
pendidikan tersebut perlu mendapat perhatian.
4.
Pengalaman – pengalaman baru yang diperoleh dalam
rapat tersebut harus membawa mereka pada peningkatan pembelajaran terhadap
siswa.
5.
Partisipasi guru pada pelaksanaan rapat hendaknya
dipikirkan dengan sebaik – baiknya.
6.
Persoalan kondisi setempa, waktu, dan tempat rapat
menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan rapat guru.
c. Studi kelompok antar guru
Studi
kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah guru
yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti MIPA, Bahasa, IPS dan
sebagainya, dan dikontrol oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah
menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada kaitannya dengan materi. Topik yang
akan dibahas dalam kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati terlebih
dahulu. Tujuan pelaksanaan teknik supervisi ini adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan
kualitas penguasaan materi dan kualitas dalam memberi layanan belajar.
- Memberi
kemudahan bagi guru – guru untuk mendapatkan bantuan pemechan masalah pada
materi pengajaran.
- Bertukar
pikiran dan berbicara dengan sesama guru pada satu bidang studi atau
bidang – bidang studi yang serumpun.
d. Diskusi
Diskusi
adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu percakapan tentang suatu
masalah untuk mencari alternatif pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu
teknik supervisi kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan
berbagai ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah atau
kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang lain.
Melalui teknik ini supervisor dapat membantu para guru untuk saling
mengetahui, memahami, atau mendalami suatu permasalahan, sehingga secara bersama
– sama akan berusaha mencari alternatif pemecahan masalah tersebut. Tujuan pelaksanaan supervisi diskusi adalah
untuk memecahkan masalah – masalah yang dihadapi guru dalam pekerjaannya sehari
– hari dan upaya meningkatkan profesi melaluii diskusi.
Hal – hal
yang harus diperhatikan supervisor sebagai pemimpin diskusi
sehingga setiap anggota mau berpartisipasi selama diskusi berlangsung
supervisor harus mampu :
- Menentukan
tema perbincangan yang lebih spesifik ;
- Melihat
bahwa setiap anggota diskusi senang dengan keadaan dan topik yang dibahas
dalam diskusi.
- Melihat
bahwa masalah yang dibahas dapat dimengerti oleh semua anggota dan dapat
memecahkan masalah dalam pengajaran.
- Melihat
bahwa kelompok merasa diperlukan dan diikutsertakan untuk mencapai hasil
bersama.
- Mengakui
pentingnya peranan setiap anggota yang dipimpinnya.
e. Workshop
Workshop
adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang
sedang memecahkan masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal –
hal yang perlu diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop antara lain :
1. Masalah yang
dibahas bersifat “Life cntred” dan muncul dari guru tersebut,
2. Selalu
menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam kegiatan sehingga
tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan lebih baik.
f. Tukar menukar pengalaman Tukar menukar pengalaman “Sharing of
Experince” suatu teknik perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman
masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling
memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain.
Langkah – langkah melakukang sharing antara lain :
- Menentukan
tujuan yang akan dicapai.
- Menentukan
pokok masalah yang akan dibahas.
- Memberikan
kesempatan pada setiap peserta untuk menyumbangkan pendapat pendapat
mereka
- Merumuskan kesimpulan.
0 comments:
Posting Komentar