Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) telah dilaksanakan sejak
tahun 2015. Survei ini awalnya bernama Survei Kesiapan dan Layanan Sekolah
(SKLS). Survei ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan belajar di
satuan pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil
dan tertinggal.
Latar belakang dilaksanakannya Sulingjar adalah karena kondisi
lingkungan belajar di Indonesia masih bervariasi. Ada sekolah yang memiliki
lingkungan belajar yang kondusif, tetapi ada juga sekolah yang memiliki
lingkungan belajar yang kurang kondusif. Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti ketersediaan fasilitas dan infrastruktur, kualitas guru, dan
latar belakang sosial-ekonomi siswa.
Sulingjar dilaksanakan untuk mendapatkan data yang akurat dan
valid tentang kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan. Data ini
selanjutnya akan digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan program pendidikan
yang sesuai dengan kondisi lingkungan belajar.
Pada tahun 2019, SKLS berganti nama menjadi Sulingjar. Sulingjar
diperluas cakupannya untuk mencakup semua satuan pendidikan di Indonesia, baik
di sekolah negeri maupun swasta. Sulingjar juga diperluas cakupannya untuk
mencakup semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK.
Hasil survei Sulingjar telah digunakan oleh
Kemendikbudristek untuk mengembangkan kebijakan dan program pendidikan yang
sesuai dengan kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan. Hasil survei
Sulingjar juga telah digunakan untuk memberikan bantuan kepada satuan
pendidikan yang membutuhkan.
Survei Lingkungan Belajar adalah survei yang dilakukan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
untuk mengetahui kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan di Indonesia.
Survei ini wajib diisi oleh seluruh kepala satuan pendidikan dan guru yang
terdaftar pada sistem pendataan Dapodik dan Emis.
Tujuan survei ini adalah untuk:
- Mengumpulkan
data dan informasi tentang kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan
- Melakukan
pemetaan dan analisis kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan
- Mengembangkan
kebijakan dan program pendidikan yang sesuai dengan kondisi lingkungan
belajar
Survei Lingkungan Belajar terdiri dari 9 aspek, yaitu:
- Keamanan
dan ketertiban
- Kebersihan
dan kesehatan
- Fasilitas
dan infrastruktur
- Pengelolaan
satuan pendidikan
- Kepemimpinan
kepala satuan pendidikan
- Pembelajaran
- Penilaian
- Keluarga
dan masyarakat
- Latar
belakang sosial-ekonomi siswa
Survei ini dapat dilakukan secara daring melalui laman Survei
Lingkungan Belajar. Waktu pengisian survei ini akan aktif sesuai jadwal
pelaksanaan Asesmen Nasional di setiap jenjang pendidikan.
Hasil survei ini akan digunakan oleh Kemendikbudristek untuk
memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Hasil survei ini akan menjadi
dasar untuk mengembangkan kebijakan dan program pendidikan yang sesuai dengan
kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan.
Berikut adalah beberapa manfaat dari survei lingkungan belajar:
- Mendapatkan
gambaran umum tentang kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan
- Mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran
- Melakukan
pemetaan dan analisis kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan
- Mengembangkan
kebijakan dan program pendidikan yang sesuai dengan kondisi lingkungan
belajar
Survei lingkungan belajar merupakan salah satu upaya
Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Partisipasi kepala satuan pendidikan dan guru dalam mengisi survei ini sangat
penting untuk mendapatkan data yang akurat dan valid.
Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) memiliki beberapa manfaat,
yaitu:
- Mendapatkan
gambaran umum tentang kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan
2.
Sulingjar memberikan gambaran umum tentang kondisi lingkungan
belajar di satuan pendidikan, baik di sekolah negeri maupun swasta. Survei ini
mencakup 9 aspek, yaitu keamanan dan ketertiban, kebersihan dan kesehatan,
fasilitas dan infrastruktur, pengelolaan satuan pendidikan, kepemimpinan kepala
satuan pendidikan, pembelajaran, penilaian, keluarga dan masyarakat, serta
latar belakang sosial-ekonomi siswa.
- Mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran
4.
Sulingjar dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas pembelajaran di satuan pendidikan. Faktor-faktor
tersebut dapat berupa kondisi lingkungan belajar, kompetensi guru, dan motivasi
siswa.
- Melakukan
pemetaan dan analisis kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan
6.
Sulingjar dapat digunakan untuk melakukan pemetaan dan analisis
kondisi lingkungan belajar di satuan pendidikan. Hasil pemetaan dan analisis
ini dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan program pendidikan yang
sesuai dengan kondisi lingkungan belajar.
- Mengembangkan
kebijakan dan program pendidikan yang sesuai dengan kondisi lingkungan
belajar
Hasil survei Sulingjar dapat digunakan untuk mengembangkan
kebijakan dan program pendidikan yang sesuai dengan kondisi lingkungan belajar.
Kebijakan dan program pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh manfaat Sulingjar:
- Kemendikbudristek
dapat menggunakan hasil survei Sulingjar untuk mengembangkan kebijakan dan
program pendidikan yang sesuai dengan kondisi lingkungan belajar di daerah
terpencil dan tertinggal.
- Sekolah
dapat menggunakan hasil survei Sulingjar untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
- Guru
dapat menggunakan hasil survei Sulingjar untuk meningkatkan kompetensi dan
kinerjanya.
Partisipasi kepala satuan pendidikan dan guru dalam mengisi survei Sulingjar sangat penting untuk mendapatkan data yang akurat dan valid. Data yang akurat dan valid akan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar