Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, pada prinsipnya bertujuan untuk membina karier kepangkatan dan profesionalisme guru. Pada aturan tersebut, di antaranya dinyatakan bahwa untuk keperluan kenaikan pangkat/jabatan Guru, diwajibkan adanya angka kredit yang harus diperoleh dari Kegiatan Pengembangan Profesi.
Melalui sistem angka kredit itu, diharapkan dapat diberikan penghargaan secara lebih adil dan lebih professional terhadap pangkat guru, yang merupakan pengakuan profesi dan kemudian akan meningkatkan pula tingkat kesejahteraannya.Pengembangan profesi misalnya: (1) menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI), (2) menemukan Teknologi Tepat Guna, (3) membuat alat peraga/bimbingan,(4) menciptakan karya seni dan (5) mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
Sehingga membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu macam kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam pengembangan profesinya.
Apakah KTI satu-satunya kegiatan pengembangan profesi guru?
Tidak. Berbeda dengan anggapan umum, menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) bukan merupakan satu-satunya kegiatan pengembangan profesi guru.
Namun, dengan berbagai alasan, antara lain karena belum jelasnya petunjuk operasional pelaksanaan dan penilaian dari kegiatan selain menyusun KTI, maka pelaksanaan kegiatan pengembangan profesi sebagian terbesar dilakukan melalui KTI.
Apa yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah (KTI)?
KTI adalah laporan tertulis tentang (hasil) kegiatan ilmiah. Karena kegiatan ilmiah itu banyak macamnya, maka laporan kegiatan ilmiah (= KTI) juga beragam bentuknya. Ada yang berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan lain-lain.
KTI pada kegiatan pengembangan profesi guru, antara lain:
KTI hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau evaluasi
1. Berupa buku yang diedarkan secara nasional
2. Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas
3. Berupa buku yang tidak diedarkan secara nasional
4. Berupa makalah
KTI yang merupakan tinjuan atau gagasan sendiri dalam bidang pendidikan
1. Berupa buku yang diedarkan secara nasional
2. Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas
3. Berupa buku yang tidak diedarkan secara nasional
4. Berupa makalah
KTI yang berupa tulisan ilmiah popular yang disebarkan melalui media masa
1. Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada media masa
KTI yang berupa tinjuan, gagasan, atau ulasan ilmiah yang disampaikan sebagai prasaran dalam pertemuan ilmiah
a. Berupa makalah dari prasaran yang disampaikan pada pertemuan ilmiah
KTI yang berupa buku pelajaran
1. Berupa buku yang bertaraf nasional
2. Berupa buku yang bertaraf propinsi
3. Berupa diktat yang digunakan di sekolahnya
KTI yang berupa karya terjemahan
1. Berupa karya terjemahan buku pelajaran/ karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan
Meskipun berbeda macam dan besaran angka kreditnya, semua KTI (sebagai tulisan yang bersifat ilmiah) mempunyai kesamaan, yaitu:
• hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan
• kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah
• kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah
• tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah
Salah satu bentuk KTI yang cenderung banyak dilakukan adalah KTI hasil penelitian perorangan (mandiri) yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk makalah (angka kredit 4).
Bagaimana hubungan KTI dengan Penelitian?
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah. Sehingga, laporan hasil penelitian juga merupakan Karya Tulis Ilmiah.
Bahkan, KTI yang merupakan laporan hasil penelitian, merupakan bagian penting dari macam KTI yang dapat dibuat oleh guru, widyaiswara maupun pengawas, sebagaimana tampak pada tabel berikut
• KTI hasil penelitianApakah KTI satu-satunya kegiatan pengembangan profesi guru?
Tidak. Berbeda dengan anggapan umum, menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) bukan merupakan satu-satunya kegiatan pengembangan profesi guru.
Namun, dengan berbagai alasan, antara lain karena belum jelasnya petunjuk operasional pelaksanaan dan penilaian dari kegiatan selain menyusun KTI, maka pelaksanaan kegiatan pengembangan profesi sebagian terbesar dilakukan melalui KTI.
Apa yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah (KTI)?
KTI adalah laporan tertulis tentang (hasil) kegiatan ilmiah. Karena kegiatan ilmiah itu banyak macamnya, maka laporan kegiatan ilmiah (= KTI) juga beragam bentuknya. Ada yang berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan lain-lain.
KTI pada kegiatan pengembangan profesi guru, antara lain:
KTI hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau evaluasi
1. Berupa buku yang diedarkan secara nasional
2. Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas
3. Berupa buku yang tidak diedarkan secara nasional
4. Berupa makalah
KTI yang merupakan tinjuan atau gagasan sendiri dalam bidang pendidikan
1. Berupa buku yang diedarkan secara nasional
2. Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas
3. Berupa buku yang tidak diedarkan secara nasional
4. Berupa makalah
KTI yang berupa tulisan ilmiah popular yang disebarkan melalui media masa
1. Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada media masa
KTI yang berupa tinjuan, gagasan, atau ulasan ilmiah yang disampaikan sebagai prasaran dalam pertemuan ilmiah
a. Berupa makalah dari prasaran yang disampaikan pada pertemuan ilmiah
KTI yang berupa buku pelajaran
1. Berupa buku yang bertaraf nasional
2. Berupa buku yang bertaraf propinsi
3. Berupa diktat yang digunakan di sekolahnya
KTI yang berupa karya terjemahan
1. Berupa karya terjemahan buku pelajaran/ karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan
Meskipun berbeda macam dan besaran angka kreditnya, semua KTI (sebagai tulisan yang bersifat ilmiah) mempunyai kesamaan, yaitu:
• hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan
• kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah
• kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah
• tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah
Salah satu bentuk KTI yang cenderung banyak dilakukan adalah KTI hasil penelitian perorangan (mandiri) yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk makalah (angka kredit 4).
Bagaimana hubungan KTI dengan Penelitian?
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah. Sehingga, laporan hasil penelitian juga merupakan Karya Tulis Ilmiah.
Bahkan, KTI yang merupakan laporan hasil penelitian, merupakan bagian penting dari macam KTI yang dapat dibuat oleh guru, widyaiswara maupun pengawas, sebagaimana tampak pada tabel berikut
• KTI tinjauan/ulasan ilmiah
• Tulisan Ilmiah Populer
• Prasaran disampaikan dalam pertemuan ilmiah
• Buku
• DiktatKarya terjemahan
Mengapa KTI Penelitian Diminati?
Salah satu bentuk KTI yang akhir-akhir ini, cenderung banyak dilakukan oleh para guru adalah KTI hasil penelitian perorangan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk makalah.
KTI yang berupa laporan hasil penelitian tersebut cenderung diminati di antaranya karena:
1. Para guru makin memahami bahwa salah satu tujuan kegiatan pengembangan profesi, adalah dilakukannya kegiatan nyata di kelasnya yang ditujukan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajarannya. Bagi sebagian besar guru, melakukan kegiatan seperti itu, sudah terbiasa dilakukan
2. Kegiatan tersebut, harus dilaksanakan dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, karena hanya dengan cara itulah, mereka akan mendapat jawaban yang benar secara keilmuan terhadap apa yang ingin dikajinya.
3. Apabila kegiatan tersebut dilakukan di kelasnya, maka kegiatan tersebut dapat berupa penelitian tindakan yang semakin layak untuk menjadi prioritas kegiatan. Kegiatan nyata dalam proses pembelajaran, dapat berupa tindakan untuk “menerapkan” hal-hal “baru” dalam praktik pembelajarannya. Berbagai inovasi baru dalam pembelajaran, memerlukan verifikasi maupun penerapan dalam proses pembelajaran.
PTK Disarankan Sebagai Pengembangan Profesi
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), disarankan dilakukan guru dalam upaya menulis KTI karena:
• KTI tersebut merupakan laporan dari kegiatan nyata yang dilakukan para guru di kelasnya dalam upaya meningkatkan mutu pembelajarannya – (ini tentunya berbeda dengan KTI yang berupa laporan penelitian korelasi, penelitian diskriptif, ataupun ungkapan gagasan, yang umumnya tidak memberikan dampak langsung pada proses pembelajaran di kelasnya), dan
• Dengan melakukan kegiatan penelitian tersebut, maka para guru telah melakukan salah satu tugasnya dalam kegiatan pengembangan profesionalnya.
Laporan PTK yang apabila dilakukan dengan baik dan benar akan mendapat penghargaan berupa angka kredit. Selanjutnya angka kredit tersebut dapat dipakai untuk melengkapi persyaratan kenaikan golongan kepangkatannya.
PTK disarankan karena KTI yang dihasilkan akan berupa laporan dari kegiatan nyata yang telah dilakukan guru dalam upaya meningkatkan mutu pembelajarannya, hal itu juga berarti guru telah melakukan salah satu tugas kegiatan pengembangan profesi.
0 comments:
Posting Komentar