my style

my style
Ramlan Effendi. SMPN 2 Lahat
Breaking News
Loading...

Beberapa Alasan Penerapan kurikulum Merdeka

23.8.23


 

Pada September 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengumumkan "Kurikulum 2020" yang juga dikenal sebagai "Kurikulum Merdeka".Tujuan utama dari kurikulum ini adalah untuk meningkatkan daya saing siswa Indonesia di tingkat global, mengembangkan keterampilan abad ke-21, dan merespons kebutuhan dunia kerja yang terus berubah.

Beberapa kelemahan pada kurikulum 2013 antara lain:

Kompleksitas dan Kepadatan Materi

Kurikulum 2013 terkadang dianggap terlalu padat dan kompleks. Hal ini dapat mengakibatkan tekanan pada siswa dan guru untuk menyelesaikan materi dalam waktu yang terbatas, yang pada gilirannya bisa mengorbankan pemahaman yang mendalam.

 

Kurangnya Keterlibatan Guru

Implementasi kurikulum yang menekankan pada pendekatan yang lebih berbasis kompetensi dan interaktif memerlukan peran aktif dari guru dalam mengelola pembelajaran. Namun, beberapa guru mungkin merasa kurang terlatih atau kurang siap untuk menerapkan pendekatan ini.

 

Pemerataan Akses dan Sumber Daya

Meskipun tujuan kurikulum adalah memberikan pendidikan yang berkualitas untuk semua, pemerataan akses dan sumber daya masih menjadi masalah. Banyak daerah, terutama di pedesaan dan pulau-pulau terpencil, mungkin memiliki keterbatasan dalam fasilitas, buku teks, dan pendidik yang berkualitas.

 

Kesiapan Teknologi dan Infrastruktur

Pendekatan kurikulum yang lebih inklusif dengan integrasi teknologi dalam pembelajaran bisa dihambat oleh ketersediaan infrastruktur dan perangkat di berbagai sekolah. Ini bisa menyebabkan kesenjangan antara sekolah yang mampu memanfaatkan teknologi dan yang tidak bisa.

 

Evaluasi yang Tidak Selaras

Sistem evaluasi dalam kurikulum seringkali menjadi perdebatan. Terkadang, penilaian masih lebih cenderung pada pengukuran hasil tes daripada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.

 

Ketidaksesuaian dengan Kebutuhan Pasar Kerja

Beberapa kritikus berpendapat bahwa kurikulum masih belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan dunia kerja saat ini. Terkadang, lulusan sekolah masih kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.

 

Kurikulum 2013 di Indonesia digantikan oleh berbagai faktor dan pertimbangan, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menyesuaikan dengan perkembangan global, dan merespons tantangan zaman. Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin mendasari pergantian Kurikulum 2013:

Peningkatan Kualitas Pendidikan

Kurikulum 2013 diperkenalkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan lebih fokus pada pengembangan keterampilan, kemampuan berpikir kritis, dan penerapan praktis. Meskipun ada upaya untuk menerapkan pendekatan baru ini, tetapi mungkin ada tantangan dalam pelaksanaannya yang mendorong perubahan lebih lanjut.

Relevansi dengan Kebutuhan Abad ke-21

Perubahan cepat dalam teknologi, ekonomi, dan sosial-budaya mensyaratkan sistem pendidikan untuk lebih responsif terhadap tuntutan zaman. Pergantian kurikulum dapat memungkinkan integrasi keterampilan dan pengetahuan yang lebih sesuai dengan perkembangan dunia saat ini.

Evaluasi dan Umpan Balik

Implementasi Kurikulum 2013 mungkin menghadapi tantangan atau masalah tertentu setelah beberapa waktu berjalan. Umpan balik dari guru, siswa, orang tua, dan berbagai pemangku kepentingan dapat memicu evaluasi dan perubahan yang lebih baik.

Ketidaksesuaian dengan Kebijakan Pemerintah

Perubahan dalam arah kebijakan pendidikan nasional atau prioritas pemerintah bisa mempengaruhi kurikulum. Jika kebijakan berubah, mungkin diperlukan perubahan kurikulum untuk mendukung visi dan tujuan baru.

 

Konsistensi Regional

Dalam beberapa kasus, ada keinginan untuk lebih memastikan konsistensi antara kurikulum yang diajarkan di berbagai daerah di Indonesia. Ini bisa menjadi faktor dalam pengambilan keputusan untuk merubah kurikulum.

 

Keterbatasan Implementasi

Pengimplementasian kurikulum baru bisa menjadi lebih sulit dari yang diharapkan karena keterbatasan sumber daya, pelatihan yang cukup bagi guru, atau masalah infrastruktur. Ini bisa menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan untuk mengganti kurikulum.

 

Perkembangan Riset Pendidikan

Kurikulum Merdeka adalah istilah yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk menggambarkan pendekatan baru dalam kurikulum pendidikan. Ini adalah bagian dari upaya untuk mengubah pendekatan pembelajaran yang lebih tradisional menjadi pendekatan yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Namun, perlu dicatat bahwa pengetahuan saya hanya berdasarkan data hingga September 2021, jadi informasi yang lebih baru mungkin tidak tercakup dalam jawaban ini.

Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap siswa memiliki potensi dan kebutuhan yang berbeda, sehingga pendidikan perlu disesuaikan dengan kemampuan dan minat individual mereka. Dalam konteks ini, Modul Ajar menjadi alat penting yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan merespons perubahan global dalam pendidikan. Peningkatan daya saing global dan tuntutan keterampilan abad ke-21 telah mendorong banyak negara, termasuk Indonesia, untuk mengadopsi pendekatan baru dalam kurikulum.

 Kurikulum Merdeka menggambarkan pergeseran dari pendekatan "satu ukuran cocok untuk semua" menuju pendekatan yang lebih personal dan berfokus pada pengembangan keterampilan holistik. Dalam konteks pendidikan Indonesia, diharapkan bahwa Kurikulum Merdeka akan membantu siswa untuk lebih siap menghadapi tantangan masa depan, termasuk persaingan global dan perubahan teknologi.

Namun, seperti halnya dengan perubahan kurikulum di mana pun, implementasi Kurikulum Merdeka juga menghadapi tantangan, termasuk pelatihan pendidik, pengembangan materi pembelajaran yang sesuai, infrastruktur, dan dukungan yang konsisten dari berbagai pihak terkait.

Salah satu konsep utama dalam Kurikulum Merdeka adalah pemberian fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah dan guru dalam merancang pembelajaran yang lebih relevan dan sesuai dengan karakteristik serta potensi masing-masing siswa. Di bawah konsep ini, "Modul Ajar" atau modul pembelajaran menjadi instrumen penting.

0 comments:

Posting Komentar

Ramlan Effendi Belajar Ngeblog

Ramlan Effendi Belajar Ngeblog
QRCode
 
Toggle Footer