Kegiatan pendidikan di sekolah tampaknya masih berorientasi pada hasil Ujian Nasional (UN), karena kriteria kelulusan masih mengacu pada nilai UN yang merupakan ranah kognitif. Padahal tantangan globalisasi dan modernisasi saat ini memerlukan siswa yang tak hanya menguasai aspek kognitif tapi juga ranah afektif dan psikomotorik agar mampu mengembangkan karakter positif yang telah mereka bawa sejak lahir. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Dan kunci pendidikan karakter berbasis kearifan lokal adalah keteladanan dari guru. Guru adalah sumber kearifan lokal paling dasar di sekolah yang selalu di contoh oleh anak didiknya.
0 comments:
Posting Komentar